Dibalik kaca, bagai patung hiasan
Ku siap dipilih dan dicampakkan
Dibalik bayangan, bagai tameng kehidupan
Ku siap dicintai dan dibuang
Disini ku diam
Terpaku dimakan rapuh alam
Siapa gerangan sang bualam
Mau iklas bersama usam
Rasa ku sirna
Tabu tak semanis tebu
Ingin hanya satu
Berdiri diam diujung dipan
Tak tahu ini apa dan itu apa
Semua sama bagai siraman hujan yang basah
Makassar, 6 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar